Translate

07 Oktober, 2009

PEMBERITAHUAN



Profil Jurusan Teknik Sipil


CIVIL CONSTRUCTION ENGINEERING

Dili Institute of Technology

Pengantar
Jurusan Teknik Sipil, merupakan salah satu jurusan yang berdiri bersamaan dengan berdirinya Dili Institute of Technology (DIT) pada 10 Mei 2002. Dasar pokok untuk membuka jurusan ini dibuka karena Negara Timor Leste, sebagai negara baru sangat membutuhkan sumber daya manusia dibidang Teknik Sipil dan Konstruksi agar dapat menjawab kebutuhan tenaga teknik dalam proses pembangunan infrastruktur bagi kebutuhan masyarakat di Negara Timor Leste.
Sampai sekarang Jurusan Teknik Sipil memiliki 100 lebih mahasiswa, 3 staf pengajar full time ( satu orang staff S2, dua S1 dan 8 staff pengajar part time). Sumber daya yang ada ini dan akan merekrut lagi di kemudian hari agar memungkinkan Jurusan Teknik Sipil untuk menjalankan peran penting dalam persaingan global. Dengan mencetak lulusan yang berkualitas tinggi, Jurusan Teknik Sipil berharap dapat memberikan kontribusi positif untuk masa depan Timor Leste yang lebih baik.
Jurusan Teknik Sipil Memberikan Ilmu Pengetahuan, Ketrampilan atau keahlian teknik dibidang Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan terhadap proyek-proyek Konstruksi. Prinsip program studi ini adalah menghasilkan seorang insinyiur yang tidak hanya memiliki keahlian teknik tapi juga memilik pemahaman tentang ekonomi, sosial dan keadaan lingkungan dimana mereka berada.

Tujuan Program Studi
Program studi Teknik Sipil Dili Institute of Technology (DIT) dirancang untuk memberikan keahlian teknik dibidang perencanaan, konstruksi dan manajemen bangunan, jalan raya, penyediaan air dan lainnya. Prinsip program studi ini adalah menghasilkan seorang insinyiur yang tidak hanya memiliki keahlian teknik tapi juga memilik pemahaman tentang ekonomi, sosial dan keadaan lingkungan dimana mereka berada. Sehingga diharapkan lulusan program studi Teknik Sipil dapat lebih kreatif, inovatif dan mandiri.
Insinyiur Teknik Sipil umumnya memiliki beberapa solusi untuk menjawab tantangan yang dihadapi dilapangan (proyek di bidang konstruksi) seperti: perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan bagi sebuah proyek melalui system analisa biaya yang tepat, dengan demikian diharapkan nantiya dapat memberikan sumbangsih bagi proyek berdasarkan keadaan teknis dan biaya, yang kemudian diputuskan oleh pemilik proyek.

Kesempatan Kerja
Insinyiur Sipil dapat bekerja pada: sektor pemerintah (Obras Publica), komisi perencanaan atau departemen lain yang memerlukan ahli konstruksi dan bangunan), perbaikan (membuat studi kelayakan dan merekomendasikan kelayakan sebuah proyek fisik, menganalisa nilai bangunan pemohon kredit sebelum bank memberikan keputusan kredit kepada pemohon kredit), pabrik (perencanaan, perancangan dan pengawas bangunan pabrik, sistem air bersih dan air limbah), pendidikan (dosen dan guru STM atau SLTA jurusan IPA), peneliti ( badan peneliti, agensi internasional dan perusahaan negara atau swasta di departemen penelitian dan pengembangan / R&D), jasa konsultan (memberikan konsultasi teknis dibidang perencanaan, desain teknik bangunan, jembatan, irigasi, pelabuhan dll).

Jalur Masuk DIT
Tamatan SLTA jurusan (IPA), STM, dan mahasiswa transwer dari universitas lain dengan jurusan yang relevan, serta lulus test masuk Dili Institute Of Technology (DIT).

Lama kuliah
4 tahun (8 semester) untuk mahasiswa reguler

Cara Pendaftaran:
Datang langsung ke kampus Dili Institute Of Technology untuk mengisi formulir pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran di Bank Mandiri.
Syarat – Syarat Pendaftaran
· Ijasah SLTA asli & foto copy yang telah dilegalisir sebanyak 1 lembar atau surat keterangan lulus darii kepala sekolah bagi yang belum menerima ijasah.
· Foto berwarna ukuran 3 x 4: 2 lembar
· Surat Permandian/kartu register/akte kelahiran Asli + Foto Copy 1 lembar.
· Dokumen – dokumen tersebut dimasukkan kedalam MAP warna biru untuk fakultas teknik.

Biaya Pendaftaran :
US$ 15.00 untuk satu pilihan
US$ 20.00 untuk dua pilihan

Perincian Biaya Kuliah



Jenis Biaya
Jumlah
Keterangan




Kelembagaan
$120.00
Hanya bayar sekali selama kuliah di DIT dan dapat dicicil 2 s/d 3 kali


SPP
$120.00
Bayar per semester dan bisa dicicil


TAS
$10.00
Bayar per semester


KTM
$5.00
Biaya per tahun


Senat Mhs
$5.00
Bayar per semester


Jaket
$18.00
Hanya bayar sekali selama kuliah di DIT


Orientasi
$10.00
Hanya bayar sekali selama kuliah di DIT


Total
$ 288.00






Total biaya setiap semester untuk semester kedua dan seterusnya (tidak termasuk biaya KTM) sebesar : US $ 135.00

Fasilitas
Fasilitas berbentuk bangunan efektif Dili Institute of Technology (DIT), luas keseluruhannya adalah 3,7 Ha, terdiri dari gedung-gedung administrasi, ruang-ruang kuliah, ruang-ruang laboratorium, perpustakaan, serta ruang seminar/sidang.
Perpustakaan Dili Institute of Technology (DIT), memiliki koleksi buku berbahasa Indonesia, Inggris dan Portuges. Perpustakaan Dili Institute of Technology (DIT) sudah menerapkan sistem pelayanan otomasi, yaitu memanfaatkan teknologi komputer berbasis Local Area Network (LAN).
Laboratorium Mekanika Tanah. Laboratorium ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya.
Laboratorium Survey & Mapping.
Laboratorium Struktur Beton.

Hubungan Kerjasama

Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa pihak Jurusan Teknik Sipil DIT telah melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta (Perusahaan – Perusahaan yang bergerak dibidang Konstruksi) di Negara Timor Leste.
Jurusan Teknik Sipil telah bekerja sama dengan ; Laboratorium Nasional Obras Publica RDTL, Perusahaan JJ Mc Donald/East Timor Construction Pty. Ltd., KWK Konsultan Pty. Ltd. dll.
Kerja sama internasional antara DIT dengan Universitas-Universitas yang ada diluar negri yang bisa ditindaklanjuti jurusan Teknik Sipil adalah :
  1. UNIKA – KUPANG - INDONESIA
  2. UDAYANA – BALI - INDONESIA
  3. UPN – SURABAYA - INDONESIA
  4. UPN – JOGYAKARTA - INDONESIA
  5. POLITEKNIK BRAWIJAYA – MALANG - INDONESIA
  6. UTHM (Univ. Tun Hussein Onn – MALAYSIA)
  7. Victoria University, Melbourne Australia
  8. Canberra Institute of Technology (CIT), Australia
  9. Box Hill Institute of Tafe, Australia



PERENCANAAN PERKERASAN JALAN

PENGERTIAN
Lapis tambahan yang dibuat dari bahan khusus terpilih yang diletakkan di atas tanah untuk mendukung beban roda yang berulang tanpa adanya deformasi yang berarti (tanah saja biasanya tidak cukup kuat)

PENGELOMPOKAN
1. Perkerasan Lentur
umum terdiri dari lapis-lapis :
USA :
-. surface coarse:
-. wearing coarse
-. binder coarse
-. base coarse
-. sub base coarse
-. subgrade

UK :
-. surface coarse:
-. wearing coarse
-. binder coarse
-. road coarse
-. sub base coarse
-. subgrade

2. Perkerasan Kaku
terdiri : -. concrette slab
-. sub base course
-. subgrade
3. Perkerasan Conblok
terdiri : -. block beton
-. laying coarse (sand)
-. base coarse
-. sub base coarse
-. subgrade
TINGKAT KEANDALAN
Tergantung komponen penyusun strukturnya
Statistik : -. nilai rata-rata = x
-. standar deviasi = s
-. coefficient of variation = c
c = (s/x) . 100 %
Kontribusi terhadap keandalan struktur : -. seragam
-. tidak sama

FUNGSI LAPIS PERKERASAN
1. Lapis Permukaan
Struktural :
-. mendukung beban dan menyebarkan beban kendaraan yang diterima perkerasan baik gaya vertikal, maupun horizontal/geser
-. persyaratan : - kuat (mampu memikul beban
- kaku (lendutan kecil)
- stabil
Non-struktural :
-. Lapis kedap air, mencegah masuknya air ke lapis perkerasan di bawahnya
-. menyediakan permukaan yang rata --- nyaman
pengukur : roughometer, profilometer
-. membentuk permukaan tidak licin, shg ada gaya gesek yang cukup (skid resistance)
pengukur : pendulum tester
-. sebagai lapis aus

2. Lapis Pondasi
-. sebagai lapis pendukung bagi lapis permukaan
-. pemikul beban horizontal dan vertikal
-. lapis peresapan bagi lapis pondasi bawah

3. Lapis Pondasi Bawah
-. penyebar beban roda
-. sebagai lapis peresapan
-. lapis pencegah masuknya tanah dasar ke lapis pondasi

4. Tanah dasar
dapat berupa : -. tanah semula
-. tanah timbunan atau galian
dipadatkan; permukaan dasar perletakan perkerasan
KERUSAKAN PERKERASAN

Akibat beban lalulintas  perkerasan semakin menurun penampilan dan kualitasnya  secara bertahap mengalami peningkatan kerusakan/cacat

1. Bentuk dasar
-. fracture : cracking, spalling
-. distortion : permanen deformation, faulting
-. disintegration : stripping, ravelling

2. Jenis kerusakan yang sering
-. Retak (retak halus, retak kulit buaya, retak pinggir, retak sambungan jalan, retak sambungan pelebaran, retak refleksi, retak susut, retak selip)
-. Perubahan bentuk (alur, keriting, amblas, sungkur/ shoving, jembul/upheaval)
-. Cacat permukaan (lubang, pelepasan butir, pengelupas-an lapis permukaan)
-. Pengausan
-. Kegemukan --- PRD kecil
-. Penurunan pada bekas penanaman utilitas
3. Kerusakan pada unpaved road
-. keriting / corrugation
-. alur / rutting
-. lobang / pothole
-. cacat kemiringan melintang/defective camber/ crossfall
-. pelepasan butir pada lapis permukaan

4. Kerusakan pada pave road
1. Cacat permukaan / surface failure
-. cracking (tanpa rutting)
-. stripping / fretting
-. fatting-up of bitumen
2. Kerusakan struktural / Structural failure
-. rutting
-. cracking and rutting
-. pothole
5. Penyebab Kerusakan
1. Beban akibat kendaraan yang lewat
2. Faktor regional
3. Tanah dan tanah dasar :
-. ukuran daya dukung dan faktor yg mempengaruhi
-. keseragaman daya dukung
-. stabilitas tanah dasar
4. Bahan jalan/perkerasan :
sifat bahan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

EVALUASI PERKERASAN

1. Amerika Serikat
Unsur yang ditinjau :
-. deformasi
-. cracking
-. deformation & cracking
Tolok ukur untuk menyatakan tingkatan deformasi dan retak-retak, misal :
-. PSI : present serviceability index
-. PSR : present serviceability rating (rideability)
Ukuran yang digunakan AASHTO :
1. Perkerasan Lentur
PSI = 5,03 - 1,92 Log (1 + SV.106) - 1,38 (RD)2 - 0,01 *(C+P)
dengan :
SV : slope variance (longitudinal direction)
RD : rut depth diukur dengan straight edge 1,22 m
C : cracking ( % )
P : patching ( % )

2. Perkerasan kaku
PSI = 5,41 - 1,8 Log (1 + SV.106) - 0,09 *(C+P)
dengan :
C : tranverse dan longitudinal cracking per 93 m2

2. Inggris
Unsur yang ditinjau :
-. perkerasan lentur : deformation dan cracking, pada bagian perkerasan yang dilewati roda kendaraan
-. perkerasan kaku : transverse cracking
Kriteria yang digunakan :
-. deformasi mencapai 2,5 cm dan/atau cracking * 50% luas wheel path
-. rut depth 1,6 cm yg diukur dengan stright edge 1,9 m


3. Belgia
Unsur yang ditinjau :
1) rut depth, membandingkan rut depth/ rut width = 0,01
2) major cracking ( * 27,5 % )
3) longitudinal slope variance


FAKTOR PERENCANAAN PERKERASAN

Dalam perencanaan perkerasan, perlu dipertimbangkan :

1. Kinerja/performance perkerasan
berkaitan dengan lalu lintas selama perkerasan berfungsi
2) Umur dari Kinerja
berkaitan dengan umur rencana (waktu dalam tahun yang dihitung sejak mulai dibukanya jalan/perkerasan tsb sampai saat diperlukan perbaikan berat atau dianggap sebagi lapis permukaan baru)
3) Kondisi awal dan akhir perkerasan
berkaitan dengan kondisi perkerasan (cacat/kerusakan) pada awal UR dan tingkat kerusakan akhir UR yang masih dapat diterima

METODE PENENTUAN TEBAL PERKERASAN

1. American Association of State Highway Officials (AASHO)
2. Bina Marga ----- ANALISA KOMPONEN / 87
3. National Association of Australian State Road Authorities (NAASRA)
4. The Asphalt Institute
5. Shell International Petroleum SPDM – SHELL Pavement Design Methods (BANDS & BISAR)
6. Road Note (29 dan 31), UK
7. Brown & Brunton – ANALITYCAL METHOD
8. CBR,
9. Elastic - Semi Elastic, --- multilayer system,
10. d.l.l

PERENCANAAN PERKERASAN
PERSYARATAN DASAR
1. menyediakan permukaan jalan yang selalu rata dan kuat
2. menjamin keamanan yang tinggi selama umur rencana
3. memerlukan biaya pemeliharaan yang sekecil-kecilnya dalam berbagai cuaca.

Kemampuan memenuhi persyaratan tergantung :
1. kebutuhan dan tuntutan lalulintas
2. keadaan tanah dan iklim daerah
3. kemampuan pendanaan

BEBAN PERKERASAN
Terdiri :
1. Beban Lalulintas, baik yg sifatnya statis maupun dinamis
-. beban vertikal : beban roda
-. beban horizontal : gaya traksi, gaya rem
-. gaya isap

2. Faktor Regional
faktor setempat yang ikut membantu timbulnya kerusakan perkerasan
-. topografi -. curah hujan
-. muka air tanah -. jenis tanah (subgrade)
-. drainase -. kelas jalan
-. alinemen jalan -. prosentase kendaran berat
-. penetrasi pembekuan -. temperatur

Bidang Kontak
beban vertikal yang diterima perkerasan tergantung :
-. beban roda/beban gandar/berat total kendaraan
-. konfigurasi roda (single/tandem/dual tandem)
-. tekanan angin ban kendaraan
Dalam menganalisis beban dasar :
-. beban total kendaraan, dan
-. beban roda tunggal
Beban roda tandem/dua tandem dengan angka ekivalen beban roda tunggal
Beban roda tunggal dipengaruhi :
-. Tekanan angin dalam ban
-. kekakuan dinding ban


Pengaruh Tumbukan
---- dapat diabaikan, karena dianggap :
-. perkerasan telah diusahakan untuk tetap selalu rata
-. lama pembebanan relatif singkat
untuk v = 15 - 100 km/j, lama pembebanan 0,1-0,01 dt

TEGANGAN YANG TERJADI

1. Teori Boussinesq
anggapan : perkerasan dan tanah dasar adalah homogen, elastis dan isotropis

2. Teori Burmister / teori dua lapis
Anggapan :
-. perkerasan terdiri dua lapis : -. lapis perkerasan
-. tanah dasar
-. lapis atas dan lapis bawah bersifat homogen, elastis dan isotropis
--- besar kekakuan lapis atas terhadap kekakuan lapis bawah, perbandingannya memberikan pengaruh yang menentukan
Formula :

dengan :
D = lendutan
p = beban terbagi rata (Pa)
a = jari-jari lingkaran (cm)
F2 = koefisien lendutan, tergantung E1/E2
E2 = modulus elastisitas tanah (Pa)

3. Teori Westergaard
---- analisis teoritis ttg slab diletakkan di atas tanah yang dibebani roda kendaraan ---- tegangan terjadi dianalisis
Anggapan :
-. slab bersifat homogen, isotropik, dan elastik
-. subgrade bersifat elastik (pada arah vertikal)
-. akibat beban, reaksi subgrade arahnya vertikal dan besarnya proporsional thd defleksi elastik slab
-. beban terbagi rata, dengan bidang kontak berbentuk lingkaran

KLASIFIKASI
1. Perkerasan Jalan
Klasifikasi perkerasan mengikuti klasifikasi jalan
-. kekuatan perkerasan didasarkan beban gandar maks.

Kelas Beban gandar (tonf)
I 7,00
II 5,00
III 3,50
III.a 2,75
IV 2,00
V 1,50

-. kekuatan yang mendasarkan pada beban gandar standar (Standar axle load/SAL), ditetapkan :
SAL = 18.000 lbs = 8,16 tonf
---- SAL dengan bantuan angka ekivalen, jumlah kendaraan dianalisis --- tebal perkerasan

2. Perkerasan Landas Pacu
Klasifikasi perkerasan dimasukkan dalam klasifikasi panjang landasan (mencerminkan ukuran pesawat yang akan menggunakan).
Menurut ICAO :
Kelas Panjang Landasan (ft)
A * 7000

B 5000 - 7000
C 3000 - 5000
D 2500 - 3000
E 2000 - 2500

PERANCANGAN PERKERASAN

Dalam merencanakan tabal perkerasan, faktor-faktor yang dipertimbangkan :
-. kondisi subgrade, -. lalu lintas,
-. lajur rencana (design lane), -. kondisi lingkungan,
-. bahan jalan, dan -. pertimbangan ekonomi.

1. Kondisi Subgrade
penting : kepadatan
Umumnya subgrade berasal dari tanah expansive, sifat tanah diketahui dari Plasticity Index dan Shrinkage limit
degree of expansion PI swell (%)
non expansive 0 - 10 < 2 moderately expansive 10 -20 2 - 4 highly expansive > 20 > 4

Perubahan volume tanah terjadi tergantung :
1. Iklim --- tingkat perubahan kadar air (biasanya rendah)
2. Kondisi beban
3. Keadaan pada saat pemadatan subgrade --- menunjukkan hubungan antara kadar air dan berat volume kering

Agar subgrade berfungsi baik :
1. bahan subgrade yang baik, kembang-susut relatif kecil
2. pemadatan dilakukan pada kadar air yang tepat --- subgrade seragam daya dukungnya dan stabil
3. alinemen vertikal yang sesuai
4. saluran drainase yang berfungsi dengan baik

2. Lalu Lintas
Lalulintas sebagai beban dalam menentukan tebal perkerasan, perlu ditetapkan sebaik-baiknya.

Keadaan yang ada akan menunjukkan :
-. berbagai jenis kendaraan (misal: sedan, bus, truk, andong) akan memberikan variasi dalam beban
-. jumlah lintasan tiap beban gandar tidak sama, tiap lintasan menimbulkan kerusakan pada perkerasan; jumlah lintasan kumulatif menimbulkan kerusakan kumulatif

Analisis lalulintas: beban gandar standar dengan bantuan angka ekivalen.

Beban gandar standar (SAL) :
beban gandar tunggal sebesar 18000 lbs atau 8,16 tonf

Angka Ekivalen (E):
angka yang menyatakan jumlah lintasan sumbu tunggal 8,16 tonf yang menyebabkan derajat kerusakan yang sama bila beban sumbu tersebut lewat satu kali  dinyatakan dalam lintasan SAL

Data yang diperlukan untuk analisis:
-. beban gandar tiap jenis kendaraan
-. jumlah lintasan beban gandar atau lintasan kendaraan selama UR ---- dimasukkan faktor pertumbuhan lalulintas
-. angka ekivalen terhadap SAL

Data diperoleh dari :
-. survai lalulintas
-.. survai beban gandar
-.. survai volume lalulintas
-. survai sosial ekonomi --- pertumbuhan lalulintas:
1. pertumbuhan ll m.p = pertumbuhan pemilikan kendaraan penumpang * pertumbuhan produksi perkapita
2. pertumbuhan ll bus = pertumbuhan kendaraan (bus) * pertumbuhan populasi
3. pertumbuhan ll truk = pertumbuhan kendaraan (truk) * PDRB

3. Lajur Rencana (design lane)
salah satu lajur lalulintas dari suatu ruas jalan yang menampung volume lalulintas terbesar

Di daerah carriageway, diambil perkerasan selebar x = (a-b),
Ne = Pj.fj (a-b) . Ej
dengan :
Ne = jumlah ekivalen beban yang terjadi selama UR pada selajur x = (a-b)
Pj = jumlah lintasan gandar ke j selama UR
fj(a-b) = faktor distribusi melintang untuk handar ke j, nilai ini merupakan frekuensi pembebanan pada selajur perkerasan x = (a-b)
Ej = angka ekivalen (faktor kerusakan) yang ditimbulkan oleh gandar ke j

Di AS :
-. kerusakan terberat pada x = 2 - 2,5 ft dari tepi perkerasan
-. penyebaran lalulintas arah datar berdistribusi normal dengan standar deviasi < 1 ft ---- fjx = 1 -. didasarkan pada single axle load 18 kipf atau 32-33 kipf sual tandem axle Persamaan menjadi : Ne = Pj.Ej Lajur rencana adalah lajur yang mengalami kerusakan kumulatif yang terbesar, yaitu lajur kiri. 4. Kondisi Lingkungan Faktor kondisi lingkungan yang mempengaruhi : -. topografi -. curah hujan -. temperatur -. muka air tanah -. jenis tanah subgrade -. kondisi drainase -. alinemen jalan Dikelompokkan menjadi : -. efek lingkungan terhadap sifat teknis bahan susun perkerasan -. efek lingkungan terhadap ketahanan (durability) bahan perkerasan -. efek lingkungan terhadap kondisi perkerasan (serviceability of pavement) 5. Bahan Jalan Bahan jalan meliputi : 1. agregat : -. ukuran : pasir, kerikil, batu pecah -. jenis batuan : beku, seimen, metamor -. gradasi batuan : rapat, terbuka, timpang -. bentuk butiran : pipih, batang, kubis -. kualitas, dll. 2. bahan ikat : -. aspal dan berbagai jenisnya -. PC :portland cement -. tanah liat, dll. 6. Pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi yang terkait : -. harga satuan perkerasan, rendah tapi masih dapat berfungsi sesuai rencana -. biaya pemeliharaan perkerasan relatif kecil Tujuan : -.. menurunkan tingkat kerusakan yang terjadi --- >> UR
-. menekan biaya operasi kendaraan
-. meningkatkan adanya keamanan kendaraan
Pekerjaan pemeliharaan :
1) pemeliharaan rutin, tanpa memperhatikan keadaan lalu lintas dan keadaan jalan
2) pemeliharaan periodik, dikerjakan periodik sepanjang tahun dengan memperhatikan lalulintas, topografi dan iklimnya
-. menekan biaya operasi kendaraan (BOK) sekecil mungkin